It’s all about digital. It’s all about practical. It’s all about
convenience.
Kalau kata people jaman now, kita
ini sekarang hidup di zaman digital, dimana kita bisa tahu kejadian-kejadian di
tempat yang sangat jauh dari tempat tinggal kita dengan cepat. Zaman dimana
nggak ada barrier antara manusia satu
dengan yang lain. Zaman dimana bisa mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang
dekat #eh. Daan, apa-apa udah serba praktis. Apa-apa
bisa dilakukan lewat gadget yang kita
punya. Kok, bisa? Ya karena teknologi semakin berkembang, rapidly. Secara garis besar,
banyak hal positif dari perkembangan teknologi ini. Tapi, hal-hal negatif yang
ditimbulkan juga nggak sedikit. Saya ingat waktu kecil dulu,
I’m not familiar at all dengan apa itu handphone.
Kalau main ya main sama anak-anak tetangga. Sepedaan, main benteng-bentengan,
rumah-rumahan, dan masih banyak lagi yang dilakukan directly
dengan teman. Kalau sekarang? Yah,
as you know. Anak-anak kecil tetep main bareng, tapi mereka main dengan gadget masing-masing. Sedih, sih
ngeliatnya. Tapi, nggak bisa
dipungkiri juga di sisi lain, kita bisa mendapatkan begitu banyaknya kepraktisan dan kemudahan dari pesatnya kemajuan teknologi saat ini. Contohnya, kalau dulu
waktu jalan-jalan diluar kota dan nggak bawa kendaraan itu bisa menjadi kendala
besar, sekarang nggak lagi. Kalau dulu pengen jalan-jalan tapi takut nyasar,
sekarang udah nggak perlu takut lagi nyasar (walau kadang mbak-mbak gps ini
suka ngerjain, sih. Ngasih tau jalan yang sebenernya nggak ada,hmm).
Banyak banget
pro-kontra mengenai kemajuan teknologi saat ini. Negatifnya banyak, tapi
positifnya juga banyak. Hal-hal
positif yang pasti hampir semua orang setuju adalah, ya itu tadi. Kita
mendapatkan banyak kemudahan dan kepraktisan. Sekarang mau cari tiket pesawat
udah nggak perlu ribet keluar rumah cari-cari travel agent yang menawarkan harga paling rendah, kita simply bisa membandingkan harga-harganya
lewat handphone, lewat internet.
Sekarang kalau mau mencari tiket kereta api nggak perlu repot antre panjang di
loket stasiun, kita bisa cari lewat internet. Padahal kalau dulu orang harus
merelakan seperdelapan atau seperempat atau bahkan setengah waktu mereka
ngantre untuk mendapatkan sebuah tiket. Dan semua itu adalah berkat dari salah satu perkembangan
teknologi yang cadas, yaitu internet. Keren, ya yang namanya internet itu,
apa-apa jadi mudah berkat si doi!
Karena internet ini begitu hebat dan caemnya, banyak kemudian bisnis-bisnis
yang beralih dari konvensional ke online,
atau dikenal dengan e-commerce. Sister sister yang hobi belanja online
lewat Instagram atau website tertentu pasti sangat merasakan
keuntungan berbelanja lewat online
ini. Less time consuming, intinya.
Nah, yang menggunakan internet sebagai wadah buat cari konsumen itu nggak cuma
perusahaan dagang dan manufaktur aja, tapi jasa juga. Salah satunya adalah
Traveloka. Menurut hasil-hasil kepo yang saya temukan lewat mbah gugel,
Traveloka ini mulai beroperasi sejak Oktober 2012, which is udah 5 tahun berdiri sampai sekarang dan didirikan oleh
dua anak muda berbakat Indonesia, yaitu Derianto Kusuma dan Ferry Unardi.
Produk pertama yang diluncurkan oleh Traveloka adalah produk jasa pelayanan
pemesanan tiket pesawat dan hotel. Tapi, makin kesini, produknya semakin bertambah dan beragam, seperti
aktivitas dan rekreasi, kereta api, dan pulsa dan paket internet. Sebagai
seorang anak perantauan, Traveloka ini sangat-sangat membantu saya ketika saya
lagi galau mau nyari tiket pesawat murah di banyak travel agent, tapi nggak punya bensin yang memadai . Saya termasuk
orang yang kudet. Saya nggak tahu persis apakah sebelum Traveloka ini ada situs
yang menawarkan jasa pelayanan pemesanan seperti ini sebelumnya, tapi yang
pertama saya tahu ada situs seperti ini dan tergolong cocok di kantong, ya Traveloka.
Sekarang nggak cuma sekadar situs, sih. Traveloka udah punya aplikasi sendiri
yang bisa di download lewat
masing-masing store dari handphone. Sebagai orang yang suka resah
gelisah dan hobi nggak percayaan sama sesuatu hal, awalnya saya takut buat nyoba
pesen tiket lewat Traveloka ini. Takut ternyata ini situs bodong dan pas mau check-in nggak bisa dan nggak terdaftar
padahal udah bawa tas segede gaban. Tapi alhamdulillah ketakutan saya nggak
pernah terjadi, sampai sekarang.
Nah, yang mau saya bahas di sini adalah salah
satu produk Traveloka, yaitu pemesanan tiket kereta api, yang personally bagi saya sangat membantu
saya yang tiba-tiba galau pengen pulang kampung (sekarang kampung saya nggak
perlu mesti pakai pesawat karena udah pindah kampung, hehe). Saya termasuk
konsumen yang cukup sering menggunakan jasa Traveloka ketika saya ingin pulang
naik kereta api. Kenapa Traveloka?
Pertama, selain karena saya termasuk tipe konsumen yang
setia kalau udah cocok sama satu produk, alasan lain adalah karena ini merupakan
situs pertama yang saya tahu menyediakan jasa pelayanan pemesanan, khususnya
tiket kereta api. Jadi saya nggak perlu repot antre di stasiun, ngisi formulir,
ambil nomor antrean dan nunggu nomor saya dipanggil sampai sejam atau bahkan
lebih di stasiun (pengalaman).
Kedua, karena saya bisa ngerasa secure kalau saya bisa dapat tiket dan kursi di kereta api karena
Traveloka adalah official partner dari
PT. KAI. Kalau udah official partner begini
ya nggak perlu lagi ‘kan, ya suudzon dan takut-takut dibohongin pas mau mesen.
Bagi yang udah pernah mesen tiket kereta api lewat Traveloka pasti tahu, deh
kalau di issued ticket-nya ada barcode yang bisa discan pada saat kita check-in
nanti sehingga kita nggak perlu repot untuk ngetik booking code-nya, so it’s well-trusted
and easier to us as consumers.
Ketiga, kita bisa bebas memilih tempat duduk! Yes. Kalau mesen lewat Traveloka kita
bisa bebas milih mau duduk di sebelah mana dan di gerbong berapa. Jadi, kalau
nggak mau dapet tempat paling belakang yang deket WC, kita bisa milih mau duduk
di depan atau tengah. Kalau udah terlanjur kepencet salah satu tempat duduk dan
pengen ganti juga bisa, kok.
Keempat, last
‘hour’ booking is allowed. Kalau misalnya kita hari ini nggak pengen pulang
dan besok tetiba dapat ilham kangen pengen pulang hari itu juga, bisa juga.
Dengan catatan paling nggak kita pesan tiga jam sebelum keberangkatan, dan
kalau masih ada kursi kosong, hehe.
Alasan-alasan berikutnya ini lebih ke general,
sih jadi nggak spesifik pada satu produk Traveloka aja. Metode pembayaran
di Traveloka termasuk yang nggak bikin ribet. Kita bisa milih either mau bayar lewat ATM, internet
banking, or kartu kredit. Cara
bayarnya pun cukup mudah . Kalau pakai metode bayar secara online, kita nggak perlu repot untuk nulis jumlah nominalnya dan
nomor rekeningnya karena kita bisa langsung copy-paste
aja, dan metode pembayaran ini udah dijamin keamanannya,kok. Setelah bayar
dan nunggu sebentar, tiket yang udah ke-issued
bakal diberitahu lewat SMS dan langsung bisa di download di email kita. Nah, yang terakhir yang paling saya suka
dari Traveloka ini adalah dari layanan customer
service-nya. Biasanya ‘kan kalau mau ngeluh atau curhat tentang salah satu
produk, kita bisa telepon CS-nya. Kalau Traveloka ini menyediakan layanan yang
nggak cuma lewat telepon kalau mau komplain, tapi bisa lewat chat. Bagi orang medit dan kere seperti
saya, layanan ini sangat-sangat membantu. Karena biasanya saya suka sayang
pulsa aja kalau pas lagi mau komplain tapi saya harus nelpon karena lumayan
nguras pulsa, hehe.
Overall, sebagai salah satu konsumen Traveloka saya cukup
puas dengan produk-produk yang ditawarkan Traveloka, especially layanan pemesanan tiket kereta api yang sering saya
gunakan. Selain produk saya juga cukup puas dengan respon pelayanannya yang
cepat ketika saya komplain soal refund atau reschedule, karena saya termasuk pelanggan yang cerewet dan
banyak tanya, hehe. Terima kasih, Traveloka, saya jadi bisa pulang kampung dengan mudah dan aman. Semoga produk-produk yang
ditawarkan bisa semakin bertambah (bagian penting: harga ramah sesuai kantong
orang kere seperti saya,hehe) dan meningkatkan pelayanan. Tetap menjadi travel agent online yang memberikan
layanan aman dan terpercaya, ya. Best
wishes.
0 komentar:
Posting Komentar