Selasa, 09 Maret 2021

Being Me.

Hai.

Sudah 2019, ya.
Nggak kerasa. udah dua tahun aja dari aku mutusin buat bikin blog ini (yang akhirnya dianggurin). Selain buat ngisi waktu luang, alesanku bikin blog ini adalah sebagai media tempat aku curhat. Karna, as an introvert, aku susah banget yang namanya untuk sharing masalah-masalahku sama orang lain. Sebisa mungkin, semua itu aku keep sendiri. Kalo aku nggak yang bener bener deket dan kenal sama orang itu, aku nggak bakal mau ceritain abcdz hidupku. Nggak nyaman aja. Instead aku lebih milih untuk nulisin semua yang ada dipikiranku. Kenapa?
Yah itu tadi. Karena aku nggak suka cerita masalah-masalah ke sembarang orang. Dan kedua, dengan menulis, beban pikiran yang selama ini aku simpen sendiri bisa keangkat, hopefully.

Sudah 2019.
Banyak hal yang terjadi selama dua tahun ini.
And im still struggling over things I cannot grab, yet.

Am I still the person I used to be?
Am I growing up? 

Disini aku pingin banget curhat tentang 'aku'.
Sampai sekarang aku masih susah untuk deskripsiin aku sendiri karena menurutku aku masih di tahapan belum mengenal diriku sendiri sepenuhnya. Tapi ya gimana pun caranya aku kudu bisa ngenal diriku sendiri, embracing myself so then one day, I can fully love myself. Bener-bener bisa cinta diriku sendiri yang apa adanya, yang menurutku sampai sekarang itu masih susah banget buat kulakuin. Tapi ya harus. Biar apa? Biar bisa berdamai sama diri sendiri, percaya sama diri sendiri, dan bahagia. Jadi, yah. Sampe sekarang im still struggling to find me. Dan ini karakter-karakterku yang aku temuin selama ini dan aku sadar aku memang seperti itu, plus dan minusnya.

Aku itu orang introvert
Aku kurang nyaman ngomong di depan umum.
Aku paling nggak suka jadi center of attention. Itu berasa kaya semua orang ngeliatin dan ngomongin dari ujung kepala sampai kaki
Aku juga kurang nyaman ada diantara orang yang nggak aku kenal dan aku nyaman di dalemnya.
Aku lebih milih sendiri. Dikosan. Nonton film, bersih-bersih, dengerin musik.
Kalo sama karakter introvertku ini sih aku nggak ngerasa keganggu ya karena aku nerima aja, ya aku emang nyamannya seperti itu. Nggak suka apa-apa dipaksain. Dipaksa harus jadi orang yang ekstrovert itu aku paling nggak suka. Karena ketika aku sendiri, aku ngerasa, I can control and doing something suka sukanya aku.

Aku itu orangnya straightforward.
Alias ceplas ceplos. Dan aku nggak masalah, sih sama hal ini. Aku orangnya kalo ngomong sih nggak pake mikir. Apa yang aku pikirin, pasti kukeluarin aja (disituasi dimana aku udah ngerasa nyaman, ya).
Orang banyak yang bilang kalau aku itu orangnya nyablak. Ya, emang bener. Nggak salah. Aku paling males sama yang namanya bermulut manis, bertele-tele, muter-muter nggak langsung ke poinnya. Aku paling males. Jadi ya langsung aja tembak masalahnya apa. Kalau nggak suka aku pasti bilang nggak suka, begitupun sebaliknya

Aku paling benci being two faced.
Aku paling benci sama yang namanya muka dua. Menye-menye aja sih menurutku.
Menampakkan sesuatu yang nggak sama dengan pikirannya. Buat apa, sih?
Aku suka gagal paham sama orang yang mukanya bisa sampe berlapis-lapis.
For what, exactly?
Sifatku yg ini tuh berhubungan sama sifat nyablakku. Aku nggak bisa bermuka dua di depan orang. Kalau aku nggak suka sama orang, dari ekspresiku pasti udah ketahuan dan aku nggak berusaha buat nyembunyiin itu. Kalau nggak suka, aku nggak bakalan liat orang itu sama sekali.
Buat apa juga sok sok baik, 'kan? Nggak ada gunanya juga.
Dan aku paling nggak suka juga orang yang sama aku jadi doing something that is not them.
Aneh aja.

-tbc-
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar